Menurut Family and Children Services, lebih dari satu juta anak terdampak perceraian setiap tahun. Ketika orang tua bercerai, anak-anak harus melakukan sejumlah penyesuaian dan mungkin mengalami berbagai dampak psikologis, termasuk rasa gagal, kesepian, dan kesedihan.
Perceraian dapat menimbulkan stres bagi anak-anak, dan ini dapat memengaruhi mereka secara negatif. Orang tua perlu mengambil langkah-langkah untuk menjaga kesejahteraan anak-anak mereka dan membantu mereka pulih.
Bagaimana Stres Akibat Perceraian Mempengaruhi Anak-Anak
Banyak anak mengalami stres akibat perceraian setiap tahun. Stres merupakan respons tubuh terhadap tuntutan apa pun yang harus dipenuhi. Stresor merupakan kejadian eksternal, seperti perceraian orang tua yang dapat memengaruhi keseimbangan anak. Kejadian seperti itu dapat berdampak besar pada kesehatan dan kesejahteraan mereka.
Perceraian dapat menimbulkan masalah bagi anak-anak dan terkait dengan faktor-faktor seperti usia dan kepribadian mereka. Misalnya, beberapa anak yang lebih muda mungkin merasa bertanggung jawab secara pribadi atas perceraian orang tua mereka. Stres dapat memengaruhi anak-anak di bidang lain dalam kehidupan mereka, misalnya, pekerjaan sekolah dan hubungan dengan teman sebaya.
Anak-anak mungkin menunjukkan reaksi emosional yang berbeda, termasuk kemarahan, perasaan ditolak, dan kesedihan. Mereka perlu meratapi kehilangan keluarga mereka, dan saat mereka berusaha memahami perasaan mereka, orang tua harus memastikan bahwa mereka tidak melampiaskan rasa frustrasi mereka kepada anak-anaknya.
Dalam video TEDx di bawah ini, peneliti Dr. Tamara Afifi menjelaskan bahwa anak-anak korban perceraian menderita masalah seperti harga diri rendah, kecemasan, dan depresi dalam jangka pendek. Namun, ia menekankan bahwa sering kali efek jangka pendek ini dapat bertahan hingga dewasa.
Cara Membantu Anak Menghadapi Perceraian
Banyak orang tua merasa sulit untuk memberi tahu anak-anak mereka tentang perceraian yang akan terjadi, sehingga mereka menghindari atau menunda memberi tahu mereka. Namun, pastikan untuk berbicara dengan anak-anak Anda sejak awal proses untuk mengurangi kesalahpahaman dan ketidakpastian mereka. Meskipun terjadi perceraian, fokusnya harus selalu untuk terus menciptakan rasa memiliki dan penerimaan dalam diri anak Anda.
Anak-anak membutuhkan kasih sayang dan pengertian atas kekhawatiran mereka, untuk membantu mereka menghadapi perceraian. Saat Anda berbagi apa yang terjadi dengan anak-anak Anda, hal itu membantu mempersiapkan mereka menghadapi perubahan yang akan terjadi dalam hidup mereka. Informasi tersebut dapat meningkatkan pemahaman mereka dan membantu mereka untuk tidak menyangkal situasi tersebut.
1. Jelaskan Secara Jelas Apa Itu Perceraian
Sebagai orang tua, Anda perlu menjelaskan perceraian dan apa yang sedang terjadi kepada anak-anak Anda dengan cara yang sesuai dengan usia mereka. Diskusi tersebut harus mempertimbangkan usia, kedewasaan, dan temperamen anak-anak. Hal ini dapat mencakup beberapa masalah yang menyebabkan keputusan tersebut, tetapi pada umumnya, anak-anak tidak perlu mengetahui semua alasannya.
Anda mungkin harus menjelaskan beberapa kali kepada anak-anak yang lebih kecil, karena mereka mungkin tidak dapat memahami atau tidak mau menerima kenyataan bahwa orang tua mereka tidak akan tinggal bersama. Dalam diskusi Anda dengan anak-anak, cobalah untuk tidak menyalahkan atau mengatakan hal-hal negatif tentang satu sama lain.
2. Dorong Anak Anda untuk Berbicara
Penting bagi Anda untuk mendorong anak-anak Anda berbicara dan mengajukan pertanyaan tentang perceraian. Kemudian, luangkan waktu untuk mendengarkan mereka saat mereka mengungkapkan kekhawatiran mereka. Perhatikan apa yang mereka katakan, dan pastikan bahwa komunikasi verbal Anda mencerminkan bahasa tubuh Anda. Anak-anak Anda ingin tahu bahwa Anda benar-benar ingin memahami perasaan dan perspektif mereka.
Jangan biarkan mereka memendam perasaan mereka tentang perceraian karena mereka takut dengan reaksi Anda terhadap kekhawatiran mereka. Sebaliknya, ajak anak-anak Anda untuk berbagi hal-hal yang paling membuat mereka cemas atau khawatir, lalu cobalah untuk meyakinkan mereka. Misalnya, beberapa anak mungkin merasa bahwa mereka harus disalahkan atas masalah yang menyebabkan perceraian. Mereka membutuhkan keyakinan Anda bahwa ini tidak benar, tetapi itu adalah keputusan yang dibuat oleh orang tua mereka.
3. Jelaskan Bahwa Mereka Bukan Penyebab Putusnya Hubungan
Anak-anak terkadang menyalahkan diri mereka sendiri atas masalah yang dialami orang tua mereka. Keyakinan dari orang tua akan membantu meredakan ketakutan mereka.
4. Tunjukkan Kasih Sayang dan Perhatian Orang Tua
Saat Anda membantu anak-anak Anda memahami bahwa mereka bukanlah penyebab perceraian atau masalah yang Anda hadapi sebagai pasangan, mereka juga perlu tahu bahwa kedua orang tua masih mencintai mereka. Gunakan kesempatan ini untuk menjelaskan bahwa meskipun ibu dan ayah bercerai, mereka tetap istimewa dan sangat dicintai oleh orang tua mereka. Bantu anak-anak Anda memahami bahwa meskipun pernikahan berakhir, mereka akan tetap memiliki Anda.
Terkadang, untuk menyenangkan orang tua, anak cenderung memihak. Beri tahu mereka bahwa Anda ingin mereka memiliki hubungan baik dengan kedua orang tua, dan itu tidak masalah. Lebih dari itu, jangan bertengkar di depan anak-anak, tetapi cobalah untuk mencontohkan perilaku yang sama yang Anda ingin mereka tunjukkan saat mereka berkonflik dengan orang lain.
Jean McBride, dalam bukunya, Talking to Children About Divorce , memberikan langkah-langkah praktis yang dapat membantu Anda mengambil tindakan konkret dalam berbagai situasi. Langkah-langkah ini dapat meningkatkan pola komunikasi antara Anda dan anak-anak Anda serta dengan mantan pasangan Anda dan ini dapat meredakan stres anak-anak Anda dan membantu mereka merasa lebih aman.
5. Kenali Tanda-tanda Stres dan Gangguan Emosional yang Semakin Dalam
Anak-anak bereaksi terhadap berita perceraian orang tua mereka dengan berbagai emosi termasuk kesedihan yang mendalam. Bahkan, mereka mungkin butuh waktu untuk berduka atas kehilangan keluarga mereka sebagaimana yang mereka ketahui. Cobalah untuk membantu anak-anak Anda agar terbuka dan membicarakan perasaan dan kekhawatiran mereka, atau dapatkan bantuan dari anggota keluarga lain yang mereka percaya. Ini dapat membantu mereka meredakan emosi yang terpendam dengan cara yang sehat.
Namun, Anda perlu mengenali tanda-tanda stres yang semakin dalam akibat perceraian yang dapat mengakibatkan depresi. Depresi pada anak sekolah tidak muncul dengan cara yang sama seperti pada anak yang lebih tua dan orang dewasa. Jadi, mereka mungkin menjadi lebih aktif secara fisik dibandingkan dengan mereka yang kurang berenergi. Anda perlu mendapatkan bantuan profesional untuk anak Anda jika depresi berlanjut.
6. Jelaskan Kemungkinan Perubahan dalam Hidup Mereka
Cobalah untuk membahas perubahan yang berhubungan langsung dengan anak-anak Anda sebelumnya. Misalnya, sebisa mungkin, diskusikan dengan anak-anak tentang pengaturan tempat tinggal dan sekolah. Jelaskan rencana Anda sespesifik mungkin dan teruslah meyakinkan mereka untuk meredakan rasa tidak pasti yang mungkin mereka alami.
Cobalah untuk menangani perubahan dalam pengaturan tempat tinggal dengan kepekaan yang dibutuhkan. Yang penting, Anda mengutamakan kepentingan anak-anak, dan mencoba mengurangi kecemasan yang mungkin mereka alami. Selain itu, sebisa mungkin, cobalah untuk mempertahankan konsistensi dalam kehidupan anak-anak Anda.